- Back to Home »
- PUISI »
- Kelam
Membius Laraku
tenggelam
kedalam sungai
sungai yang hitam
menikam peluh
langkah tergontai rapuh
terjatuh
hany bisa tersenyum dalam bingkai senyum sunggiku yang rapuh
Tersirat seribu makna dalam tinta hitam
tertuliskan seribu pikiran
bayangan terbalut kelam
musim berganti terang
kami tetap diam
terjerat dalam kilaunya kehidupan
mendekat erat nuansa dalam tiap aksara Dunia
semua terdiam
terbujur kaku
bagai mayat yang bergelimpangan
tenggelam
kedalam sungai
sungai yang hitam
menikam peluh
langkah tergontai rapuh
terjatuh
hany bisa tersenyum dalam bingkai senyum sunggiku yang rapuh
Tersirat seribu makna dalam tinta hitam
tertuliskan seribu pikiran
bayangan terbalut kelam
musim berganti terang
kami tetap diam
terjerat dalam kilaunya kehidupan
mendekat erat nuansa dalam tiap aksara Dunia
semua terdiam
terbujur kaku
bagai mayat yang bergelimpangan