Artikel ini sebelumnya sudah saya posting di  
tz.ucweb.com/3_5elnf

Dunia Maya saat ini tengah heboh dengan isu transgender yang dilakukan oleh artis inisial LL. Banyak sekali artikel, tayangan TV, mapun video YouTube yang beredar. Namun, sebelumnya ada isu yang sama hangatnya, sama gatalnya untuk dibahas, apalagi kalo bukan istilah "pelakor".
Pelakor sangat dekat dengan kehidupan rumah tangga masa kini. Mungkin salah satu dari kita adalah korban, bahkan pelakunya, atau bisa juga dua-duanya. Saking dekatnya, bukan cuma manusia aja loh yang bisa jadi pelakor, setan juga bisa. Iya serius! Contoh setan pelakor yang kayak di film kedua yang diangkat dari Novel karya Risa Saraswati ini, Danur 2: Maddah. Dan Karena katanya ini kisah nyata, jadi para Istri harus lebih berhati-hati dengan suaminya, bisa jadi sang suami yang kelihatannya gak pernah dekat dengan wanita lain, malah digoda setan pelakor!
Jadi, kenapa ya ada setan pelakor? Oke baca terus review ini.
Kalo diingat, film pertama Danur, yang punya embel-embel I Can See Ghost itu bukanlah film horor yang patut diperhitungkan. Hanya saya dengan drama dibelakang layar dan strategi pemasaran yang tepat, film ini tembus jutaan penonton. Tentu saja, itu modal yang cukup menjanjikan untuk dibuat sekuelnya. Apalagi film horor buatan Anak bangsa tengah meningkat dari segi kualitas serta ambisi orang Indonesia untuk menonton horror.
Nah, berita bagusnya lagi sekual yang dibintangi Prilly Laticonsina dan Sophie Latjuba ini gak jelek-jelek amat, bahkan lebih bagus dari pendahulunya. Setannya lebih serem. Ceritanya dikembangkan dengan baik. Durasinya pun pas.
Berita buruknya film ini punya kelemahan. Berikut beberapa kekurangannya.
Oke, film ini lemah dibagian awal. Kayak film horor pada umumnya. Tidak membangun karakter dan cerita yang kuat sehingga penonton enggan peduli dengan apa yang akan disampai film itu selanjutnya. Untungnya, film ini mulai asyik dan menunjukan kepantasaanya menjelang pertengahan cerita. Jadi serem, bikin kita peduli dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Tidak ingin sebenernya membandingkan dengan film lain, tapi memang ada beberapa adegan dalam film ini yang kelihatannya mirip dengan pengabdi setan karya Joko Anwar yang booming tahun lalu. Semacam sudah pernah melihat keindahan sebelumnya, jadi berkurang Indah jika melihat kedua kalinya.
Satu lagi hal mengganggu dalam film ini. Sinematografinya. Ini kok kameranya sering banget ambil angel terbalik, miring, sorong kanan, sorong kiri. Apa maksudnya coba? Mengganggu Dan bikin pusing (kata temen).
Soal setan yang saya sebut pelakor itu, tidak saya bahas disini. Rasanya mengandung spoiler yang terlalu besar. Kalo memang penasaran, bisa tontonanny sendiri!

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments


Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © DreaMedia : Bingkai Harapan -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -