Artikel ini sebelumnya sudah saya posting di tz.ucweb.com/1_3V1gE
Sudah dapat dipastikan, kebanyakan orang yang menonton sekuel Insidious chapter 4 hanya karena terlanjur jatuh cinta dengan dua chapter pertama dari franchise ini. Kita setuju bahwa chapter 3 berhasil membuat penggemar patah hati karena apa yang disajikan jauh dari ekspektasi. Dan, sayang sekali The Last Key masih belum bisa mengobatinya. Walaupun secara keseluruhan, chapter terbaru ini masih lebih mendingan ketimbang chapter sebelumnya.
Buat yang belum tahu, film yang skenarionya masih ditulis oleh Leigh Whannell ini merupakan prekuel yang mengambil setting diantara chapter keempat dan pertama. Meneruskan kisah Elise Rainier (Lin Shaye) bersama dua asistennya. Elise sendiri merupakam sosok cenayang yanh dulu tokoh sampingan dalam dua chapter pertama film ini. Pertanyaannya, mengapa kita harus peduli dengan sosok Elise? Mudah saya jawabnya. Gampangnya, pihak studio masih ingin meraup untung besar dengan bermodalkan budget yang sangat minim, jadi gak lucu kan kalo harus menjadikan dua asisten konyol Elise jadi tokoh utama.
Bisa dikatakan sosok makhluk yang ditampilkan cukup unik. Setan menyeramkan yang memiliki jari berbentuk kunci ini seharusnya menarik. Tapi apa hasilnya? Nihil. Kita dari pertama sudah ter-mindset bahwa harusnya sosok jahat ini harus lebih kuat ketimbang Elise. Tapi yang ada, tak ada rasa takut yang nampak dari Elise sendiri. Jadinya kita seolah tahu, pasti Elise bakal menang. Okelah, ini lebih tepat disebut film kiriminal mungkin daripada horor.
Biarpun banyak kritik mengatakan film ini tidak bagus, tetap saja tiket penanyangan perdana yang masuk slot midnight ini ludes terjual habis. Hal itu menjadikan film ini merajai jatah jam tanyang di Indonesia. Bahkan, ada bioskop yang rela seluruh studionya dalam seminggu hanya menayangkan film yang menjual nama James Wan. Apa yang terjadi dengan selera penonton sekarang?
Tentunya tidak semua bagian dalam film yang disutradarai Adam Robitel tidak bagus. Sebenarnya film ini dibuka dengan adegan Elise kecil yang menjanjikan. Lokasinya pun membawa atmosfer yang menyeramkan. Namun, bagitu bagian flashback ini berakhir, nampaknya film ini sudah mulai kelelahan di awal.
Film ini tidak terdapat credits scene. Jadi bebas buat ninggalin bioskop. Walaupun kita sudah ingin meninggalkan biokop sebelum film berakhir.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments


Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © DreaMedia : Bingkai Harapan -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -