Artikel ini sudah pernah saya posting di tz.ucweb.com/1_2usPh
Kayaknya sudah telat banget buat nulis review dari film ini. Tapi kayaknya emang film itu patut untuk direview. Jadi bagi yang masih ragu untuk menonton, saya mencoba meyakinkan lewat review berikut.
Bagi yang telah menonton Jumanji yang pertama, saya sarankan untuk tidak terlebih dahulu beranggapan bahwa film yang rilis sejak 20 Desember lalu merupakan sebuah kelanjutan. Walaupun film garapan Jake Kasdan (Sex Tape) merupakan sekuel, namun merupakan stand-alone, dalam arti berdiri sendiri tanpa ada sangkut pautnya dari film pertama. Film yang dibintangi Dwayne Johnson dkk ini digarap lebih kekinian, misalnya saja papan jumanji diganti dengan permainan Nintendo.
Film bergenre komedi ini berhasil membuat penonton berduyung-duyung ke bioskop. Menariknya, seperti dilansir liputan6.com film ini laris-manis di pasar Indonesia melebihi di Amerika sana. Bahkan, Dwayne Johnson sendiri dalam sebuah video berterimakasih kepada penonton Indonesia karena mendapat jumlah penonton paling besar dari negara ini.

"Dari jumlah penonton terbanyak di dunia, Indonesia. Terima kasih banyak untuk penonton di Indonesia," kata Dwayne Johnson dalam sebuah video.
"Indonesia sangat mencintai Jumanji, berada di posisi pertama. Di awal minggu penayangannya, Jumanji sudah masuk sebagai film Sony terbesar. Terima kasih untuk Indonesia. Aku mencintai kalian," Dwayne Johnson menambahkan.
Banyak faktor yang membuat film ini begitu dinikmati, terutama dari segi cerita. Faktor komedi jadi hal terpenting falam film ini. Dimana ada empat bersahabat yang masuk ke dimensi video game, dan keempatnya mendapat karakter yang jauh berbeda dari kehidupan nyata mereka. Si culun yang berubah jadi pria kekar yang jagoan, si cewe kuper jadi cewe ceksi yang menggoda, si olahragawan yang kesal karena medapat karakter pria lamban, dan cewe sosialita yang shock karena berubah jadi sosok pria buncit. Kecanggungan mereka beradaptasi dengan karakternya menjadi daya tarik yang kuat.

Jack Black sendiri jadi pemain yang paling mengundang banyak tawa. Bagaimana kelucuan dirinya yang berjiwa perempuan harus melihat Mr. P untuk pertama kalinya. Joke saat dirinya belajar buang air kencing membuat seisi bioskop tergelak tawa.
Jadi, gak akan nyesel jika kita menonton film ini. Dan sama sekali tak perlu khawatir karena tidak menonton film pertama. Sungguh ini melebihi ekspektasi.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments


Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © DreaMedia : Bingkai Harapan -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -